PENENTUAN DOSIS OPTIMUM KOAGULAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA), BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L), DAN ALUMUNIUM SULFAT (Al2 (SO4)3) UNTUK MENURUNKAN SENYAWA FOSFAT

PURANITA RISKI FAUZIAH, 103050005 and Evi Afiatun, Ds and Sri Wahyuni, DS (2017) PENENTUAN DOSIS OPTIMUM KOAGULAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA), BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L), DAN ALUMUNIUM SULFAT (Al2 (SO4)3) UNTUK MENURUNKAN SENYAWA FOSFAT. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (16kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover TUGAS AKHIR.pdf

Download (27kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (296kB) | Preview
Official URL: http://teknik.unpas.ac.id

Abstract

Fosfat tidak baik ketika hadir dalam jumlah berlebih dalam air karena dapat menyebabkan eutrofikasi. Senyawa-senyawa fosfat dapat dihilangkan dengan penambahan bahan koagulan alami. Biji kelor (Moringa Oleifera) dan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L) memiliki protein yang efektif menghilangkan residu terlarut pada air. Penelitian ini dilakukan untuk mencari koagulan alternatif untuk menurunkan fosfat. Pengujian dilakukan menggunakan jartest sampel menggunakan fosfat buatan. Variasi konsentrasi fosfat 0,4 mg/l, 0,6 mg/l, dan 3 mg/l, sedangkan untuk variasi dosis koagulan biji kelor (Moringa Oleifera), biji asam jawa (Tamarindus Indica L), dan alumunium sulfat (Al2(SO4)3) 20 mg/l, 40 mg/l, 60 mg/l, 80 mg/l, 100 mg/l, dan 120 mg/l. Hasil penelitian dosis optimum untuk biji kelor secara berurut berdasarkan variasi konsentrasi fosfat 40 mg/l, 60 mg/l dan 40 mg/l. Untuk dosis optimum biji asam jawa secara berurut berdasarkan variasi konsentrasi fosfat 20 mg/l, 80 mg/l, dan 80 mg/l. Dosis optimum alumunium sulfat secara berurut berdasarkan variasi konsentrasi fosfat 60 mg/l, 80 mg/l, dan 80 mg/l. Penyisihan konsentrasi fosfat pada biji kelor berurut berdasarkan variasi konsentrasi fosfat 18%, 16%, dan 14,17%. Untuk biji asam jawa berurut berdasarkan variasi konsentrasi fosfat 19%, 14,67%, dan 12%. Dan penyisihan konsentrasi fosfat pada alumunium sulfat 49,5%, 65,50%, dan 30,67%. Penggunaan biji kelor (Moringa Oleifera), dan biji asam jawa (Tamarindus Indica L) sebagai koagulan alami kurang efektif dalam menurunkan fosfat. Kata Kunci: Alumunium sulfat, biji asam jawa, biji kelor, fosfat, jartest

Item Type: Thesis (Skripsi(S1))
Subjects: S1-Skripsi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan 2017
Depositing User: Irwan Kustiawan
Date Deposited: 09 Jan 2017 02:57
Last Modified: 09 Jan 2017 02:57
URI: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/14300

Actions (login required)

View Item View Item