MUTIA SUCIANTI, NPM. 121000223 (2016) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG DIHAPUS HAK WARISNYA DALAM WASIAT KARENA MURTAD MENURUT HUKUM ISLAM Jo. KOMPILASI HUKUM ISLAM. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Hukum Unpas.
|
Text
DAFTAR ISI MUTI print..pdf Download (33kB) | Preview |
|
|
Text
bab i.pdf Download (136kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text
kata pengantar muti.pdf Download (28kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA muti..pdf Download (66kB) | Preview |
|
|
Text
Lembar pengesahan mutiiii.pdf Download (9kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa waris bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap anak yang dihapus hak warisnya dalam wasiat karena murtad. Namun yang terjadi di masyarakt masih ada seseorang yang keluar dari agama Islam karena murtad karenanya perlu di kaji beberapa hal yang pertama bagaimana hukum warisanak murtad menurut kompilasi hukum islam, kedua bagaimana penerapan pembagian waris bagi anak murtad, dan ketiga bagaimana solusi agar anak murtad mendapat waris. Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah deskriptif-analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan data sekunder dan studi lapangan dengan data primer. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan inventarisasi terhadap bahan-bahan yang telah diperoleh dengan cara studi dokumen. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan yuridis-kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat diketahui bahwa kewarisan memiliki hubungan yang erat dengan suatu kekeluargaan, yang diterangkan pula mengenai hal tersebut didalam Al-Qur’an dan hadits.Hakim menginterprestasikan bahwa orang Islam yang yang dinyatakan meninggal, meninggalkan ahli waris dan harta peninggalannya, tidak harus ahli warisnya beraga Islam. Sesuai dengan buku II KHI tentang hukum kewarisan pada Bab I Pasal 171 butir c ketentuan-ketentuan pasal ini menjelaskan bahwa mengenai ahli waris bahwa ada dua aspek yang perlu mendapat penekanan. Pertama, adanya hubungan hukum antara pewaris dengan ahli warisnya. Maka hal ini bisa diupayakan melalui Pengadilan Agama adalah dimana jalur alternatif lain seperti musyawarah. Namun sampai disini masih sering terjadi ketidak puasan. Penyebabnya adalah ketidak tahuan mengenai aturan hukum Islam dan KHI, sehingga perlu diadakannya mediator yang berkompeten yang ditunjuk oleh pengadilan untuk menyelesaikan perkara tersebut agar dapat dengan efektif dan efisien dalam menyelesaikan sengketa melalui wasiat wajibah. Kata Kunci : Hak Waris, Hukum Islam, murtad
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum 2012 |
Depositing User: | Ramadhan S - |
Date Deposited: | 03 Oct 2016 15:29 |
Last Modified: | 03 Oct 2016 15:29 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/13569 |
Actions (login required)
View Item |