Muhammad Fadhil Irawan, 102030039 (2016) KESIAPAN KOTA JAKARTA SEBAGAI IBU KOTA DIPLOMATIK ASEAN MENGHADAPI KOMUNITAS ASEAN 2015. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (25kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (248kB) | Preview |
|
|
Text
COVER.pdf Download (325kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (990kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Komunitas ASEAN 2015 merupakan era baru bagi kesepuluh negara anggotanya. Tiga pilar utama diusung untung mencapai kemakmuran regional, yaitu ASEAN Political - Security Community, ASEAN Economic Community, dan ASEAN Socio - Cultural Community. Dengan slogan satu visi, satu identitas dan satu komunitas selama kurang dari 2 tahun kedepan masyarakat negara negara ASEAN akan berubah menjadi masyarakat ASEAN yang satu. Aksesibilitas yang hampir tanpa batas akan mulai berjalan di 10 negara ASEAN dalam satu komunitas tunggal pada 31 Desember 2015 nanti. Pertanyaan yang paling sering dilontarkan adalah siapkah Indonesia?Siapkah masyarakatnya yang berbudaya beragam menerima ‘tamu’ dengan budaya yang pastinya amat beragam pula? Siapkah pasar Indonesia menerima arus deras barang dari para negara tetangga? Serta banyak kata siapkah lainnya untuk segala bidang dan aspek kehidupan masyarakat. Dipilihnya Jakarta sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN tak lepas dari besarnya pengaruh dan upaya-upaya konkrit yang dilakukan Indonesia dalam mendirikan dan membesarkan ASEAN menjadi organisasi yang disegani dunia dan membawa kemaslahatan bagi anggota-anggotanya. Dan posisi Jakarta sebagai Kota Dunia itu sendiri. Melihat konsistensi Indonesia berpartisipasi aktif, meletakkan dasar pemikiran, dan mengawal implementasi program-program ASEAN sejak terbentuknya hingga kini, maka penunjukan Jakarta, Ibukota Indonesia, sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN adalah langkah tepat. Menjadi ibukota diplomatik ASEAN, pastinya membawa keuntungan untuk Jakarta dan Indonesia. Keuntungan Jakarta sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN antara lain adalah membuat Jakarta semakin kokoh posisinya secara politik dan ekonomi, makin sejajar dengan kota-kota internasional lain di dunia, memberikan peluang datangnya lebih banyak turis dari negara ASEAN, dan memberikan peluang ekonomi yang makin besar kepada Jakarta dengan banyaknya turis atau delegasi negara ASEAN yang datang ke Jakarta. Semua ini memungkinkan Jakarta makin makmur. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yaitu penelitian yang bersifat memberikan gambaran mengenai kondisi yang terjadi dalam usaha-usaha untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, melakukan kajian kepustakaan terhadap dokumen dokumen yang ada melalui buku, jurnal, koran harian, website dan media pendukung lainnya. Jakarta menjadi ibu kota diplomatik bagi ASEAN merupakan langkah pemerintah yang harus menjadi fokus telaah karena masih banyak yang harus dibenahi dari jakarta itu sendiri. Kata Kunci : Kota diplomatik , Komunitas ASEAN, Kondisi Jakarta, ASEAN.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional 2014 |
Depositing User: | Irawan Whibiksana |
Date Deposited: | 06 Sep 2016 15:40 |
Last Modified: | 06 Sep 2016 15:40 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/11620 |
Actions (login required)
View Item |