RANO HARDIANA DIANSAH, 122050090 (2016) ANALISIS WACANA MAKNA SABILULUNGAN PADA KAMPANYE DADANG NASER DI KABUPATEN BANDUNG. Skripsi(S1) thesis, PERPUSTAKAAN.
|
Text
COVER DRAFT.pdf Download (30kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrac Eng.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak Indo.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (547kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul “ANALISIS WACANA MAKNA SABILULUNGAN PADA KAMPANYE DADANG NASER DI KABUPATEN BANDUNG” Mempunyai latar belakang untuk mendeskripsikan dan menganalisis wacana mengenai makna sabilulungan pada kampanye Dadang Naser di Kabupaten Bandung, yang merupakan nilai atau karakter lokal yang hidup, tumbuh dan berkembang di masyarakat sunda, dimana karakter lokal ini akan memperkaya dan memperkokoh karakter dan budaya bangsa. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis wacana yang membahasa tentang kata, makna, dan bahasa, sehingga diketahui mengenai makna kata Sabilulungan itu sendiri, dan timbul kesadaran untuk mengetahui pengalaman subjektif manusia. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi realita sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman dan menggunakan model Norman Fairclough. Data dianalisis dengan menggunakan teknik studi pustaka, observasi, dan wawancara. Sumber datanya adalah praktisi, akademisi, tim sukses, dan masyarakat Kabupaten Bandung. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan: 1) teks/deskriptif makna sabilulungan dalam kampanye Dadang Naser di Kabupaten Bandung; 2) discorce practice makna sabilulungan dalam kampanye Dadang Naser di Kabupaten Bandung; dan 3) sociocultural practice makna sabilulungan dalam kampanye Dadang Naser di Kabupaten Bandung. Hasil penelitian terbagi tiga, yang pertama teks/deskriptif yang menjelaskan tiga hal yaitu teks, dalam teks ini melatarbelakangi hadirnya kata sabilulungan. Semantik, yaitu menjelaskan makna sabilulungan dalam kampanye. Dan tata kalimat, yaitu proses pembuatan naskah dan penjelasan mengenai isi pidato kampanye. Kedua, discourse practice yaitu dimensi yang berhubungan dengan proses produksi dan konsumsi teks. Dan ketiga, sociocultural practice, dimensi yang berhubungan dengan konteks, seperti konteks situasi, lebih luas hubungan antara teks wacana dengan masyarakat atau suatu budaya dan politik tertentu. Sabilulungan mengandung makna silih asah, silih asuh, silih asih, silih wawangi, yang kesemuanya akan berkontribusi pada pembentukan kondisi masyarakat yang mempunyai karakter dan ber-etos kerja tinggi.
Item Type: | Thesis (Skripsi(S1)) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi 2016 |
Depositing User: | Irawan Whibiksana |
Date Deposited: | 05 Sep 2016 18:57 |
Last Modified: | 05 Sep 2016 19:02 |
URI: | http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/11551 |
Actions (login required)
View Item |